Trading Kok Rugi, Trading Ya Harus Profit !!

Trading Kok Rugi, Trading Ya Harus Profit !!

Saat melakukan transaksi, terutama dalam trading, terdapat prinsip-prinsip dasar yang wajib diterapkan untuk menghindari kerugian. Berikut adalah prinsip-prinsip yang saya gunakan:

Rule 1: Never Lose Money

~Warrent Buffet

Dalam trading, jika perhitungan menunjukkan adanya kemungkinan kerugian, bahkan sekecil apa pun, sebaiknya jangan lakukan!

Mengapa demikian?

Karena kita berinvestasi, bukan berspekulasi. Trading yang baik didasari pada keputusan yang matang, bukan menebak-nebak. Seperti yang dikatakan Warren Buffet, prinsip ini dapat dilakukan, meskipun terdengar sulit

Rule 2: Never Forget Rule No. 1

~Warren Buffet

Buffet menegaskan kembali betapa pentingnya prinsip Never Lose Money. Menghindari kerugian adalah kunci utama dalam kesuksesan trading jangka panjang.

Rule 3:Never use leverage

~Benjamin Graham

Prinsip ini adalah kelanjutan dari Rule No. 1. Dengan tidak menggunakan leverage, Anda secara otomatis mengurangi risiko besar yang bisa menghancurkan modal Anda. Risiko utama yang tersisa hanyalah waktu.

Benjamin Graham, mentor langsung Warren Buffet, selalu mengajarkan bahwa leverage dapat mempercepat kerugian. Sebagai contoh, jika Anda memiliki 20 juta rupiah dan menginvestasikan semuanya dalam emas tanpa leverage, risiko kerugian hampir nol, karena Anda hanya perlu menunggu harga emas naik kembali.

Namun, jika Anda menggunakan leverage 1:100, situasinya berubah drastis. Dengan leverage, Anda bisa mengontrol 2 miliar rupiah hanya dengan 20 juta sebagai jaminan. Jika harga emas turun sedikit saja, broker akan menarik kembali jaminannya, dan Anda akan "bangkrut" seketika.

Rule 4: Understand Pseudo Profit / Loss

~Budiarto

Banyak trader yang berpikiran dengan cara yang sama tentang Pseudo Profit / false Profit, saya sendiri lupa kapan dan saat saya pertama kali memahami prinsip ini, tapi apakah Anda Paham?

Ketika dalam trading Anda melakukan "Buy" maka profit hanya akan terjadi bila Anda :

  1. Membeli aset
  2. Lalu menjualnya di harga yang lebih tinggi
  3. Kemudian membeli kembali aset tersebut di bawah harga ketika anda menjualnya (2)

Profit belum terealisasi sebelum langkah-langkah ini terjadi, pendapat saya pribadi ini lebih menekankan kepada intrinsik value dari aset dibandingkan uang

Jadi bila langkah 3 belum dilakukan maka menurut saya pribadi itu hanyalah floating profit, bukan profit yang sebenarnya

Contoh

1. Beli Emas 1 gram seharga 1 juta

2. Emas 1 gram saya jual seharga 1,5 juta

3. Saya beli emas lagi 1 gram seharga 1,2 juta

Maka saya masih tetap punya 1 gram emas dan ada uang lebih (profit) sebesar 300.000, hal ini karena saya menjadikan nilai emas sebagai patokan...dan bukan nilai uang

Ketika kita terhenti di poin 2 kita punya uang sebesar 1,5 juta setelah menjual emas, namun kemudian harga emas melambung tinggi dan uang 1,5 juta tersebut tidak lagi bisa digunakan untuk membeli 1 gram emas, maka walaupun nilai uang sekarang 1,5 juta lebih besar dari modal kita sebelumnya sebesar 1 juta maka transaksi kita masih terhitung rugi, bukan profit. Silahkan renungkan kembali

Rule 6: Self-Confident

Selalu pertanyakan tips trading yang Anda temukan, baik itu analisis teknikal atau fundamental. Percayalah pada teknik yang Anda kembangkan sendiri, karena kepercayaan diri adalah kunci dalam trading.

Rule 7: Defensive Investor

Charlie Munger dan Warren Buffet sering menekankan pentingnya menjadi defensive investor, yaitu tipe investor yang fokus pada perlindungan modal dan pengelolaan risiko. Konsep ini berbeda dengan pendekatan agresif yang mengejar keuntungan besar dengan risiko tinggi.

Menurut Munger dan Buffet, defensive investing bukan hanya soal menghindari kerugian, tetapi juga soal bertahan dalam jangka panjang. Prinsip utama yang mereka pegang adalah "Rule No. 1: Never lose money." Seorang investor defensif selalu mengutamakan keselamatan modal sebelum memikirkan keuntungan.

Buffet berpendapat bahwa untuk menjadi investor yang sukses, penting untuk menghindari kerugian besar, karena semakin banyak modal yang hilang, semakin sulit untuk pulih. Sebagai contoh, jika Anda kehilangan 50% dari modal, Anda perlu menghasilkan 100% keuntungan hanya untuk kembali ke posisi semula. Oleh karena itu, fokus pada melindungi modal menjadi sangat penting.

Charlie Munger juga menekankan pentingnya kesederhanaan dan kehati-hatian dalam berinvestasi. Dia sering mengingatkan bahwa risiko datang dari "tidak tahu apa yang Anda lakukan." Oleh sebab itu, seorang defensive investor selalu memastikan bahwa mereka memahami dengan baik setiap aset yang mereka beli, menjaga portofolio tetap sederhana, dan tidak terlalu spekulatif.

Dengan menjadi defensive investor, Anda mungkin tidak akan menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat, namun Anda akan lebih aman dan stabil dalam jangka panjang, seperti yang dicontohkan oleh Warren Buffet dan Charlie Munger dalam kesuksesan investasi mereka.

Rule 8: Compunding

Compounding adalah proses di mana keuntungan dari investasi sebelumnya digunakan kembali untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan di masa depan. Dalam trading, prinsip ini sangat penting karena dengan menginvestasikan kembali keuntungan yang telah diperoleh, Anda bisa meningkatkan potensi profit secara eksponensial.

Bagaimana Compounding Bekerja?

Pada dasarnya, compounding bekerja dengan memanfaatkan keuntungan yang dihasilkan sebagai modal tambahan untuk investasi berikutnya. Dengan demikian, modal awal Anda terus bertambah seiring waktu karena keuntungan juga ikut diinvestasikan kembali. Semakin lama Anda berinvestasi, semakin besar efek compounding ini.

Efek Jangka Panjang

Jika Anda konsisten menerapkan strategi compounding dalam jangka panjang, hasilnya bisa sangat signifikan. Inilah mengapa banyak investor dan trader sukses menggunakan prinsip ini sebagai salah satu strategi utama dalam membangun kekayaan. Namun, penting juga untuk tetap disiplin dan mengelola risiko agar tidak kehilangan keuntungan yang telah terkumpul.

Rule 9: Discipline

Disiplin adalah kunci utama dalam trading. Tanpa disiplin, strategi apa pun akan gagal. Disiplin membantu trader tetap berpegang pada rencana yang telah dibuat, menghindari keputusan emosional, dan mengelola risiko dengan baik.

Mengapa Disiplin Penting?

Disiplin menjaga konsistensi dalam menerapkan rencana trading, mencegah overtrading, dan memastikan penggunaan stop loss serta take profit berjalan sesuai rencana. Ini melindungi dari kerugian besar akibat keputusan impulsif.

Contoh

Ketika harga mendekati stop loss, trader disiplin membiarkan order tereksekusi sesuai rencana, menerima kerugian kecil, dan menunggu peluang berikutnya. Hal ini menjaga modal tetap aman dan kerugian terkendali.

Dengan disiplin, trader dapat menghindari pengambilan keputusan emosional, tetap tenang di tengah volatilitas, dan fokus pada tujuan jangka panjang. Disiplin adalah fondasi kesuksesan dalam trading.